Djoko Susanto adalah
pemilik Alfamart yang merupakan salah satu super market yang banyak
tersebar di wilayah Indonesia. Dengan semakin meluasnya jaringan untuk
Alfa Mart, semakin besar pula keuntungan yang diperoleh oleh pengusaha
ini. Dari sinilah beliau dikenal oleh banyak orang dan mulai menjadi
orang kaya raya baru di tanah air.
Kemampuan berbisnis Djoko dimulai sejak
beliau masih berumur tujuh belas tahun. Awalnya beliau membuka usaha
kios yang dimiliki oleh orang tuanya di Pasar Arjuna yang terletak di
kawasan Jakarta. Kios yang dijalankannya itu diberi nama Sumber Bahagia.
Kios tersebut menekankan bisnis nya dalam menjual bahan makanan.
Potensi bisnis nya pun sedikit berkembang. Beliau melihat adanya ruang
bisnis yang lebih baik dengan menjual rokok. Hal ini dilakukannya pada
tahun 1960 an. Visi nya dalam berbisnis rupanya sangat bagus, beliau
dapat melihat bagaimana sebuah bisnis rokok akan dapat berjalan dengan
baik dan memiliki potensi yang besar di masa akan datang. Dengan
pemikiran yang dimiliki Djoko tentang potensi usaha rokok, Putera
Sampoerna menjadi rekan kerjanya dan mereka membuka kios rokok baru di
kawasan Jakarta. Nampaknya dewi fortuna mampir pada mereka dan usaha
tersebut berjalan dengan sangat baik.
Berawal dari keberdaan kios baru ini lah
mereka mulai berpikir untuk membuka super market. Super market tersebut
diberi nama Alfa Toko Gudang Rabat. Djoko sendiri menjadi direktur
penjualan serta distribusi untuk perusahaan Sampoerna yang pada saat itu
sedang berkembang dengan baik. Seiring dengan waktu Djoko dan Sampoerna
mendirikan toko baru yang diberi nama Alfa Minimart. Nama tersebut
akhirnya disingkat menjadi Alfamart. Pendirian toko tersebut dilakukan
pada tahun 1994 dan rupanya menarik perhatian banyak orang karena toko
tersebut diperuntukkan tidak hanya untuk kalangan atas tapi juga
menengah ke bawah. Akan tetapi Sampoerna tidak lagi bekerja sama dengan
Djoko karena Sampoerna mendirikan bisnis dan perusahan baru dengan
menjual tembakau. Pada akhirnya sebgian saham untuk Alfamart yang
dimiliki Sampoerna dibeli oleh Djoko dari tangan Philip Morris.
Djoko pun membeli Northstar sehingga
beliau memiliki saham sebesar 65 persen dari perusahaan. Saham sebanyak
65 persen tersebut dijual dan akhirnya menghasilkan dua kali lipat. Dari
sinilah Djoko mulai mendapatkan penghasilan besar dan menjadikannya
milioner. Beliau juga menjual bisnis super market dan mulai masuk ke
bisnis mini market yang diperuntukkan untuk semua kalangan. Mini market
dinilai lebih terjangkau sehingga dapat menarik perhatian lebih banyak
orang dari pada super market. Sebagai pemilik alfamart, Djoko mulai
menikmati penghasilan yang sangat besar dari bisnisnya dengan jumlah
pelanggan yang terus meningkat dari waktu ke waktu. Usaha itu pun
semakin berkembang sehingga dia menjadi jajaran orang terkaya di
Indonesia di urutan ke tujuh belas pada di tahun 2012.
Sumber : http://www.orangterkayaindonesia.com/profil-djoko-susanto-orang-super-kaya-di-indonesia/
0 komentar