Presiden Iran Kontroversial Yang Bersahaja
Mahmoud Ahmadinejad terlahir dengan nama Mahmoud Sabourijan di daerah
Garmsar, tepatnya desa Aradan 54 tahun silam. Ayahnya, Ahmad, adalah
seorang pandai besi dan pengikut ajaran Syi’ah yang taat. Ibunya,
Khanom, dikatakan memiliki hubungan darah dengan nabi Muhammad SAW.
Keluarga Ahmadinejad pindah ke Teheran, Iran pada saat dia berusia 1
tahun. Nama ‘Sabourijan’ diganti menjadi ‘Ahmadinejad’ oleh sang ayah
untuk menghindari konflik di tempat tinggal barunya.
Pada tahun 1980, Ahmadinejad merupakan ketua perwakilan IUST (Iran
University of Science and Technology) untuk perkumpulan mahasiswa
se-Iran. Ahmadinejad juga terlibat dalam pendirian Kantor untuk
Pereratan Persatuan (daftar-e tahkim-e vahdat), organisasi mahasiswa
yang berada di balik perebutan Kedubes Amerika Serikat yang
mengakibatkan terjadinya peristiwa ‘krisis sandera Iran’.
Pada masa perang saudara antara Iran dan Irak, Ahmadinejad bergabung
dengan Korps Pengawal Revolusi Islam, tepatnya pada tahun 1986.
Ahmadinejad kemudian diangkat menjadi insinyur kepala pasukan keenam
Korps dan kepala staf Korps di sebelah barat Iran. Setelah perang, dia
bertugas sebagai wakil gubernur dan gubernur Maku dan Khoy, Penasehat
Menteri Kebudayaan dan Ajaran Islam, dan gubernur provinsi Ardabil dari
1993 hingga Oktober 1997. Ini merupakan awal kiprah Ahmadinejad di
dunia politik.
Pada bulan mei 2003, Ahmadinejad terpilih sebagai walikota Teheran.
Selama menjabat sebagai walikota, Ahmadinejad menanamkan nilai-nilai
keagamaan dalam kegiatan-kegiatan di pusat kebudayaan Teheran. Hal ini
bertentangan dengan para walikota sebelum dirinya yang lebih modern dan
reformis. Ahmadinejad juga menjabat menjadi kepala editor di harian
setempat Hamshari pada tahun 2005. Ahmadinejad memecat sang editor
sebelumnya, Mohammad Atrianfar, pada 13 Juni 2005, beberapa hari sebelum
pemilu presiden, karena dinilai tidak mendukungnya dalam pemilu
tersebut.
Saat kampanye, Ahmadinejad pernah bertengkar dengan Presiden Iran
saat itu, Mohammad Khatami, yang membuat beliau mencabut hak Ahmadinejad
untuk menghadiri pertemuan dewan menteri, hak yang biasanya diberikan
pada walikota di Iran. Pertengkaran tersebut dipicu dari pernyataan
Ahmadinejad di depan umum bahwa Presiden Khatami tidak pernah
memperhatikan masalah sehari-hari warga Iran. Pada tahun 2005, Ahmadinejad akhirnya terpilih menjadi Presiden
keenam Iran setelah memenangkan 62 persen suara dalam Pemil. Mengalahkan
rivalnya, Ahmad Hashemi Rafsanjani.
Tak lama setelah terpilih, Ahmadinejad tersandung tuduhan bahwa
dirinya terlibnat dalam peristiwa ‘krisis sandera Iran’ pada tahun 1979.
Sebuah foto yang diklaim sebagai bukti memperlihatkan seorang pria
mirip dirinya sedang berjalan menuntutn sandera. namun hal ini tak
pernah dapat dibuktikan.
Ahmadinejad dikenal sebagai sosok konservatif yang sangat berpedoman
pada nilai-nilai agama yang dianutnya. Pidato dan kata-katanya
seringkali pedas dan kontroversial. Terutama jika menyangkut negara
Amerika. Perkataan Ahmadinejad ini membuat dirinya tak disukai oleh
kalangan politikus dunia Barat, terutama Amerika.Ahmadinejad juga
dikenal sebagai tokoh anti-gay.
Namun dibalik sosoknya yang ceplas ceplos dan menebar konflik,
Ahmadinejad adalah orang yang sangat bersahaja. Dia tak pernah mau
bergelimang kemewahan. Sebagai contoh, dirinya tak pernah mau memakai
pesawat kelas V.I.P, melainkan cukup hanya dengan pesawat kelas ‘kargo’.
Dirinya juga mengganti seluruh dekorasi mewah di Istana Kepresidenan
dengan dekorasi murahan.
Ahmadinejad telah menikah dan mempunyai dua orang anak.
Profil singkat Mahmoud Ahmadinejad :
Nama : Mahmoud Ahmadinejad
Tempat / Tanggal lahir : Aradan, Iran / 28 Oktober 1956
Status : Menikah
Menjabat sebagai Presiden Iran ke : 6
Pendidikan : Gelar doktor dalam bidang teknik dan perencanaan lalu
lintas dan transportasi Universitas Sains dan Teknologi Iran (IUST)
Perjalanan karir :
- Korps Pengawal Revolusi Islam (1986)
- Insinyur kepala pasukan keenam Korps dan kepala staf Korps di sebelah barat Iran
- Wakil gubernur dan gubernur Maku dan Khoy
- Penasihat Menteri Kebudayaan dan Ajaran Islam
- Gubernur provinsi Ardabil (1993-1997)
- Walikota Teheran (3 Mei 2003 – 28 Juni 2005)
- Presiden Iran (3 Agustus 2005 – sekarang)
Sumber :http://gugling.com/2010/11/22/biografi-mahmoud-ahmadinejad-presiden-iran-kontroversial-yang-bersahaja/